Sejarah Evolusi Yamaha R1 dari Masa ke Masa (1998 - 2021)

YAMAHA R1

Setiap pabrikan memiliki produk ikonik yang mengusung seluruh kemampuan dan teknologi yang dikuasai oleh mereka. Termasuk pabrikan Yamaha, dengan Yamaha R1 mereka. 

Yamaha R1 merupakan pengejewantahan dari kemampuan teknis dan teknologi Yamaha. Sejak pertama kali diperkenalkan pada 1998 silam, Yamaha R1 terkenal dengan design futuristik dan performa mesin yang luar biasa.

Belum lama ini, Yamaha mengumumkan rencana perilisan Yamaha R1 versi 2021, varian terbaru dari Superbike Yamaha ini sudah dapat dipastikan akan mengusung pembaruan yang lebih garang daripada versi 2020. 

Namun, kami belum akan membahas Yamaha R1 2021, melainkan mengajak kamu untuk menelusuri kembali evolusi Yamaha R1 dari masa ke masa. Seperti apa varian superbike Yamaha ini? Simak artikelnya di bawah ini. 

Evolusi Yamaha R1 dari Masa ke Masa

1998 –  1999

Yamaha R1

Generasi pertama Yamaha R1 hadir dalam balutan warna merah – putih, sejatinya motor ini merupakan pengembangan dari Yamaha TZF1000R Thunderrace. 

Pengembangan generasi pertama Yamaha R1 dipimpin oleh Kunihiko Miwa. Kunihiko dan timnya berhasil mendesign ulang mesin Genesis milik Yamaha menjadi lebih Compact dengan menempatkan poros gearbox pada posisi vertikal. Layout gearbox bertingkat ini hingga saat ini banyak diaplikasikan pada motor sport pabrikan lain.

Dengan mesin yang lebih compact, memungkinkan Kunihiko memendekkan jarak antar sumbu roda, hal ini juga berdampak besar pada design frame Deltabox yang menempatkan mesin sebagai pusat gravitasi motor. 

Mesin motor Yamaha R1 generasi pertama mengusung empat karburator Keihin CV untuk mengatur suplai bahan bakar, kemudian teknologi Exhaust Ultimate Power Valve (EXUP) milik Yamaha turut disematkan pada mesin motor ini. Teknologi EXUP berperan dalam mengontrol aliran gas buang guna memaksimalkan produksi tenaga mesin di semua putaran. Hasilnya, Mesin Yamaha R1 dikenal memiliki power dan torsi tinggi. Namun, efisien dalam konsumsi bahan bakar. 

Dalam uji coba yang dilakukan Cycle World, mendapati performa mesin Yamaha R1 1998 dapat menempuh jarak 400 meter dalam waktu 10.31 detik dengan kecepatan 224 km/jam dan kecepatan maksimum mesin motor ini tercatat 270 km/jam.

2000 – 2001

Yamaha R1

Pada tahun 2000, Yamaha memperkenalkan rangkaian peningkatan yang diberikan pada generasi terbaru Yamaha R1. Yamaha menjelaskan perubahan yang dilakukan pada Yamaha bertujuan untuk meningkatkan performa Superbike mereka, bukan untuk mendesign ulang. 

Yamaha R1 generasi kedua mendapatkan perubahan dari sisi design, design headlamp dan body samping motor ini mengalami perubahan yang memberikan keuntungan dari sisi aerodinamis yang lebih daripada varian sebelumnya. 

Design tangki bahan bakar dan posisi tempat duduk juga mengalami perubahan yang diklaim memfokuskan beban pengendara pada bagian depan, perubahan ini memberikan posisi berkendara yang lebih nyaman . Selain itu, hal ini menjadikan pengendara memiliki stabilitas yang lebih baik saat melakukan cornering.

Yamaha R1 juga mendapatkan perubahan pada sektor mesin, Kunihiko Miwa yang masih bertanggung jawab pada pengembangan motor ini memutuskan mendesign ulang Noken AS yang kini lebih ringan dan menggunakan oli internal guna melumasi journal Noken AS. Kemudian perubahan tersebut dikombinasikan dengan jarak tappet katup yang berkurang menjadikan friksi antar komponen mesin menjadi berkurang dan secara signifikan mengurangi kebisingan mesin. 

Selain itu, Sektor gearbox mendapatkan perubahan guna menyelesaikan masalah persnelling pada generasi sebelumnya. 

Mesin motor Yamaha R1 generasi kedua mampu menghasilkan power maksimum 148 daya kuda pada 10.000 RPM dan torsi maksimum 108 Nm pada 8.500 RPM. Selain itu, kecepatan maksimum motor ini adalah 276 km/jam.

2002 – 2003

Yamaha R1

Yamaha R1 mendapatkan perubahan cukup signifikan dalam hal design body pada versi 2002 ini. Project Leader untuk pengembangan Yamaha R1 pada tahun-tahun ini adalah Yoshikazu Koike. 

Koike memberikan Yamaha R1 design body yang lebih tajam dan garang yang semakin menguatkan kesan superbike pada motor ini. Selain itu, kesan sporty motor ini juga didukung dengan stoplamp yang kini menjadi lebih minimalis dan lebih intuitif pada design motor ini.

Namun, perubahan besar pada motor ini bukan terletak pada tampilan luarnya. Sektor rangka dan mesin merupakan bagian yang mendapatkan perubahan besar. 

Meski memiliki performa yang tidak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya, Yamaha R1 versi 2002 merupakan varian pertama yang menggunakan sistem bahan bakar injeksi yang menggantikan sistem bahan bakar karburator. 

Perubahan sistem bahan bakar motor ini memberikan perubahan pada power dan torsi motor ini dari varian sebelumnya. Yamaha R1 versi 2002 mampu menyemburkan tenaga maksimum 152 daya kuda pada 10.500 RPM dan Torsi maksimum 104,9 Nm pada 8.500 RPM, sedangkan kecepatan maksimum motor ini 268 km/jam. 

Perubahan juga terjadi pada Selonsong silinder yang kini menggunakan DiAsil Cylinder yang mengandung Silikon dan magnesium guna meminimalisir distori akibat panas mesin, hal ini juga dapat mengurangi penguapan oli mesin. 

Varian 2002 mendapatkan design rangka Deltabox III baru yang dengan konstruksi baru ini, rangka Yamaha R1 memiliki minim bagian yang dilas. Selain itu, konstruksi rangka baru ini memiliki tingkat rigiditas 30 persen lebih baik daripada rangka Deltabox II. 

Design knalpot motor ini mendapatkan perubahan yang saat itu menggunakan bahan titanium guna mengurangi bobot dan mempercepat pelepasan panas. 

2004 – 2005

Yamaha R1

Varian 2004 mendapatkan perubahan signifikan pada sektor tampilan dan performa mesin Yamaha R1. Makoto Shimamoto yang mendapatkan tongkat estafet untuk melanjutkan pengembangan superbike ini melakukan cukup banyak perubahan pada motor ini.

Perubahan besar pada motor ini terdapat penggunaan Frame Delta Box V dan design body motor ini yang semakin garang dan mencirikan superbike, terutama pada bagian belakang yang kini ditempati dua silincer knalpot. 

Sebagai informasi, Yamaha R1 merupakan model pertama yang memperkenalkan design knalpot di bawah jok, hal ini diklaim memberikan kemampuan cornering yang lebih baik daripada posisi knalpot konvensional. 

Pada varian ini juga dikenalkan teknologi Ram Air guna mendongkrak performa mesin dengan bantuan angin. Selain itu, keluhan pengendara yang sering mengalami Wheelie pada varian Yamaha R1 sebelumnya, dijawab oleh tim pengembang dengan mengubah geometri rangka dan distribusi berat mesin secara seimbang. 

Selain itu, guna meminimalisir guncangan stang kemudi saat dikendarai dalam kecepatan tinggi atau saat melakukan pengereman mendadak, disematkan stabiliser pada stang kemudi untuk meningkatkan rigiditas. 

Perubahan yang dilakukan pada Yamaha R1 pada versi 2004, menjadikan bobot kendaraan kini hanya 172 kg, selain bobot yang lebih ringan dukungan aerodinamis motor ini memberikan kemampuan mencapai kecepatan maksimal 288 km/jam yang dapat dicapai dalam waktu 13 detik.

2006

Yamaha R1

Tidak banyak perubahan yang diberikan pada Yamaha R1 versi 2006, varian ini dirilis guna menandai 50 tahun Yamaha Racing Color, sesuai dengan tema. Varian Yamaha R1 2006 merupakan edisi terbatas dan hanya tersedia sebanyak 1000 unit. 

Perubahan lain yang diberikan tim pengembang pada motor ini adalah swing arm yang ditambahkan 20 mm guna meningkatkan stabilitas saat motor dipacu dalam kecepatan tinggi. 

Motor ini menggunakan suspensi depan dan belakang dari Ohlins yang dikembangkan oleh tim Yamaha Racing Team yang berlaga di MotoGP. Selain itu, velg alumunium Marchesini yang didesign khusus untuk varian ini memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan varian sebelumnya. 

Selain dari hal-hal tersebut, tidak ada perbedaan pada sektor lainnya. 

2007 – 2008 

Yamaha R1

Sektor tampilan Yamaha R1 versi 2007 tidak banyak mengalami perubahan, hanya penambahan detail-detail lekukan minor dan penggunaan livery khas Yamaha. 

Perubahan besar justru terjadi pada sektor dapur pacu motor ini. Jika sebelumnya Yamaha R1 menggunakan mesin Genesis yang dipadukan dengan teknologi EXUP, maka saat ini Yamaha menggunakan mesin empat silinder yang disusun sejajar, DOHC dan menjadi lebih konvensional dengan empat klep pada masing-masing silinder.

Mulai varian 2007, mesin Yamaha R1 juga mengusung teknologi khas Yamaha, sebut saya Yamaha Chip Control Throttle (YCC-T) yang awalnya dikembangkan pada motor balap Yamaha YZR-M1 yang berlaga di MotoGP, teknologi ini secara aktif mengontrol asupan udara yang akan dicampur dengan bahan bakar sehingga mengoptimalkan putaran mesin dan mendorong torsi tinggi.

Selain itu, terdapat juga teknologi Yamaha Chip Control Intake (YCC-I) yang berperan dalam mengatur panjang-pendeknya saluran udara yang masuk menuju ruang bakar yang mana dalam pergerakannya teknologi ini diatur oleh servo motor dengan penyesuaian bukaan gas dan putaran mesin. 

Asupan udara Yamaha R1 versi 2007 lebih optimal dengan design RAM-Air yang lebih besar pada fairing bagian depan tepat di antara Headlamp.  

Perubahan juga terjadi pada sistem pengereman yang saat itu telah menggunakan double-disc brake 310 mm dengan kaliper enam piston guna memberikan deselerasi yang optimal. Kemudian, tim pengembang motor ini juga memberikan radiator yang lebih besar guna memastikan manajemen panas mesin. 

Berbicara mengenai performa mesin, dengan serangkaian perubahan di atas. Yamaha R1 versi 2007 dapat mencapai kecepatan 0 sampai 161 km/jam dalam waktu 5,46 detik. Luar biasa bukan?. 

2009 – 2014

Yamaha R1

Kepala proyek pengembangan Yamaha R1 jatuh pada Toyoshi Nishida. Nishida membawa penyegaran pada sisi tampilan dan mesin motor ini. Urusan design, Yamaha R1 memilih design yang lebih futuristik dan tajam daripada pendahulunya. Nishida memberikan headlamp projector yang minimalis namun tetap gahar. 

Tidak hanya soal tampilan, Sektor mesin mendapatkan beragam peningkatan. Yamaha mengumumkan bila versi 2009 dari superbike mereka akan mengusung beragam teknologi MotoGP yang diambil dari YZR-M1. Yakni, Crossplane Crankshaft. 

Berbeda dengan mesin sebelumnya yang masih menggunakan Flatplane Crankshaft, mesin baru Yamaha R1 ini membuat keempat piston meledak secara bergantian secara lebih rapat setiap 90 derajat.

Artinya, saat piston satu meledak, maka saat piston satu mencapai sudut kemiringan 90 derajat maka piston dua secara otomatis meledak. 

Sistem ini membuat mesin bekerja lebih halus dan minim getaran.

Teknologi lainnya adalah D-Mode Thottle Control Valve Mapping yang dapat diakses pada panel disamping tuas gas, yang memungkinkan pengendara memilih tiga mode berkendara yang berbeda sesuai medan. Mode pertama adalah Mode Standard, mode ini memberikan performa mesin yang konsisten dalam setiap putaran mesin. 

Mode kedua adalah Mode “A” yang akan memberikan pengendara power mesin yang optimal pada RPM rendah hingga sedang. Terakhir ada mode “B” yang akan memberikan pengendara power mesin dari RPM sedang hingga tinggi, mode yang dirancang untuk melembutkan tarikan mesin saat berkendara dalam kondisi macet atau hujan. 

Dalam hal handling, motor ini mendapatkan rangka Deltabox V baru yang lebih ringan dan memliki keseimbangan yang lebih baik dari varian sebelumya. Kemudian, Shockbreaker juga memiliki variasi tingkat kekerasan yang dapat diatur sesuai preferensi pengendara. 

Kombinasi frame dan suspensi baru ini menjadikan Yamaha R1 lebih mudah dikendarai dan untuk meningkatkan sistem keamanan Nishida menggunakan Electronic Steering Damper guna mengatur tingkat kekerasan Shock Breaker motor ini. 

Kemudian pada varian 2012, Yamaha R1 mendapatkan teknologi Traction Control, fitur ini secara cerdas mengatur traksi motor dengan pembacaan speed sensor yang ada di ban untuk kemudian diproses oleh ECU. 

2015 – 2021

Yamaha R1

Setelah enam tahun, pada tahun 2015 tongkat estafet pengembangan Yamaha R1 kini berada di tangan Hideki Fujiwara yang melakukan perombakan besar-besar dari sisi tampilan dan performa mesin. 

Yamaha R1 generasi ini tampil lebih kecil, lebih ringan, lebih gesit dan lebih bertenaga dibandingkan varian sebelumnya. Design motor generasi terbaru terinspirasi dari YZR-M1 yang berlaga di MotoGP 2014, dengan lubang Air-Ram yang besar pada bagian depan. 

Tidak sedikit yang mengungkapkan Teori jika generasi terbaru Yamaha R1 dibangun guna membendung popularitas Kawasaki H2 yang mendapatkan gelar sebagai motor tercepat di dunia saat ini. 

Sektor rangka juga mendapatkan peningkatan dengan penggunaan Frame Controlled-Fill Asymetrical Alumunium Deltabox yang kini memiliki ukuran yang lebih compact dan jarak antar sumbu roda yang lebih pendek. Tidak hanya itu, material tangki kini berbahan alumunium, Velg dengan kandungan bahan magneisum dan juga design knalpot baru berbahan titanium. 

Mesin inline-4 dengan Crossplane Crankshaft terbaru dikatakan lebih powerful dibanding pendahulunya. Motor Yamaha R1 generasi terbaru ini diklaim oleh Yamaha dapat menyemburkan power hingga 200 daya kuda, yang artinya 18 daya kuda lebih tinggi dibandingkan pendahulunya. 

Selain itu beragam teknologi tinggi juga diadopsi oleh Yamaha R1 generasi terbaru, diantaranya:

  • Slide Control System yang baru pertama kali digunakan pada sepeda motor produksi massal
  • Antiwheelie Lift Control System 
  • Linked Antilock Brakes
  • Launch Control System
  • Quick Shift System
  • dan Beragam Pilihan Mode Power Mesin.

Dalam varian 2015 Yamaha R1 juga menyediakan perangkat elektronik TFT Dash Interface yang akan memberikan informasi detail kepada pengendara mengenai kondisi riil kendaraan saat itu. 

Tidak hanya itu, Yamaha juga mengeluarkan varian Yamaha R1M yang diproduksi terbatas. Memiliki semua fitur yang ada pada Yamaha R1 versi biasa, Yamaha R1M hampir-hampir tidak masuk kategori Street Legal dan memiliki fitur tambahan seperti semi-active Shock Breaker Ohlins, Body Carbon yang diklaim 5 persen lebih aerodinamis dibandingkan versi standard, Yamaha Communications Control Unit, Y-Trac Data Logging System dan Ban Balap Bridgestone.

BACA JUGA: Sejarah Honda CB750

Demikian ulasan mengenai Evolusi Perjalanan Superbike Yamaha R1 dari Masa ke Masa, semoga artikel yang kami suguhkan membantu kamu dalam mengetahui perjalanan superbike istimewa dari Yamaha ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like
komponen dan cara kerja rem cakram mobil
Read More

Rem Cakram Mobil

Otomotif.PRO – Jika Kamu seorang pengemudi yang peduli akan keselamatan dan performa kendaraan, maka pengetahuan tentang rem cakram…